diposting pada 19 Apr 2024
Menurut Prof. Charles Rangga Tabu, Imunosupresi diartikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat kebal tubuh atau antibody akibat kerusakan organ limfoid. Organ limfoid yang ada pada tubuh ayam dibagi menjadi organ primer (sentral) dan sekunder (tepi). Yang termasuk organ limfoid primer adalah bursa Fabricius di dekat kloaka dan thymus di daerah leher. Sedangkan yang termasuk organ limfoid sekunder antara lain kelenjar Hargerian (terletak di belakang bola mata), limpa, kuning telur, sumsum tulang, Peyer’s patches (letaknya di sepanjang mukosa usus) dan caeca tonsil (di perbatasan caeca tonsil (di perbatasan usus butu).
Tabel 1. Mekanisme Imunosupresi oleh Agen Infeksius
Penyakit |
Mekanisme Imunosupresi |
Kerugian yang diakibatkan |
Gumboro |
Penyusutan jumlah sel limfosit B akibat serangan pada bursa Fabricius |
Respon kebal menurun, ayam lebih peka terhadap penyakit. |
Marek’s disease |
Sel limfosi B rusak pada tahap awal virus multiplikasi (proses perbanyakan diri) dan adanya transformasi (perpindahan materi genetic DNA) pada sel-sel tumor |
Respon kekebalan menurun, ayam peka,gangguan organ-organ tubuh, produksi terganggu |
Reovirus |
Kerusakan sel limfosit B akibat multiplikasi (proses perbanyakan diri) virus |
Respon kekebalan menurun, ayam lebih peka terhadap penyakit |
CAA |
Penyusutan limfosit B pada semua kultur sel yang terkait |
Respon kekebalan menurun, ayam lebih peka terhadap penyakit |
ND, IB, CRD |
Penurunan aktifitas fagosit oleh makrofag dan adanya kerusakan pada silia (bulu getar) trachea |
Gerbang penyakit terbuka, respon imun menurun |
Koksidiosis |
Kerusakan sel jaringan yang berperan sebagai organ limfoid sekunder pada saluran pencernaan |
Respon kekebalan menurun, ayam lebih peka terhadap penyakit |
Sumber : Jurnal International Poultry Production (Vol. 13, number 8)
Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengenali gejala terjadinya imunnosupresi akan sangat bermanfaat. Tanda-tanda umum terjadinya kasus imunosupresif adalah performa produksi yag jelek dari suatu flok peternakan, baik berupa pencapaian berat badan yang rendah, tingginya konversi pakan serta keseragaman berat badan ayam yang rendah.